90 Penerbangan Dibatalkan: Erupsi Gunung Merapi Ganggu Operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai
Gunung Agung di Bali kembali erupsi pada Senin, 28 November 2023, menyebabkan penutupan sementara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Lebih dari 90 penerbangan telah dibatalkan, memengaruhi perjalanan ribuan wisatawan domestik dan internasional.
Erupsi Gunung Agung, yang dimulai pukul 17.00 WITA, melepaskan abu vulkanik tebal ke udara. Abu vulkanik ini berbahaya bagi pesawat terbang karena dapat mengganggu sistem navigasi dan mesin pesawat.
"Berdasarkan informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), abu vulkanik dari Gunung Agung terpantau mencapai ketinggian 2.500 meter dan bergerak ke arah barat," ujar seorang juru bicara Angkasa Pura I, pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 18.00 hingga 21.00 WITA. Setelah dilakukan pembersihan dan pengecekan, bandara kembali beroperasi normal pada Selasa, 29 November 2023.
Meskipun Bandara I Gusti Ngurah Rai telah kembali beroperasi, aktivitas Gunung Agung masih terus dipantau dengan ketat. Pihak berwenang memperingatkan potensi erupsi susulan dan meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Erupsi Gunung Agung ini merupakan yang kedua kalinya dalam beberapa bulan terakhir. Erupsi pertama terjadi pada bulan September 2023, juga menyebabkan penutupan sementara bandara.
Dampak Erupsi Gunung Agung terhadap Pariwisata Bali:
Erupsi gunung berapi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi. Meskipun penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai hanya berlangsung selama beberapa jam, kejadian ini dapat menimbulkan dampak signifikan terhadap industri pariwisata Bali.
- Kehilangan Pendapatan: Penutupan bandara menyebabkan pembatalan penerbangan dan kerugian finansial bagi maskapai penerbangan, hotel, dan usaha pariwisata lainnya.
- Kerusakan Infrastruktur: Abu vulkanik dapat merusak infrastruktur bandara, seperti landasan pacu dan fasilitas navigasi.
- Penurunan Kunjungan Wisatawan: Erupsi gunung berapi dapat menimbulkan kekhawatiran bagi wisatawan potensial, sehingga mengurangi jumlah kunjungan.
Upaya Penanganan:
Pihak berwenang terus memantau aktivitas Gunung Agung dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi. Pemerintah Bali juga telah menyiapkan rencana evakuasi jika terjadi erupsi yang lebih besar.
Pentingnya Kesiapsiagaan:
Erupsi gunung berapi merupakan ancaman nyata bagi masyarakat yang tinggal di sekitar gunung berapi aktif. Penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang.
Berikut adalah beberapa tips untuk mempersiapkan diri menghadapi erupsi gunung berapi:
- Pelajari informasi tentang gunung berapi di sekitar Anda.
- Siapkan rencana evakuasi dan titik kumpul.
- Simpan persediaan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
- Ikuti instruksi dari pihak berwenang.
Erupsi Gunung Agung merupakan pengingat bahwa kita harus hidup berdampingan dengan alam dan bersiap menghadapi bencana alam yang tidak dapat diprediksi.