Sertifikasi Event Diusulkan Usai Konser Dua Lipa Dibatalkan: Apakah Solusinya?
Kabar pembatalan konser Dua Lipa di Jakarta pada September 2022 lalu mengejutkan banyak penggemar. Kekecewaan dan pertanyaan pun bermunculan, salah satunya mengenai peran sertifikasi dalam penyelenggaraan event. Usulan sertifikasi event pun muncul sebagai solusi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Mengapa Sertifikasi Event Diusulkan?
Pembatalan konser Dua Lipa, yang diklaim karena terkendala izin, menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan tata kelola dalam proses perizinan event di Indonesia.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa sertifikasi event diusulkan:
- Standarisasi dan transparansi: Sertifikasi dapat menetapkan standar minimum yang harus dipenuhi oleh penyelenggara event, seperti keamanan, infrastruktur, dan pengelolaan penonton. Hal ini akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyelenggaraan event.
- Peningkatan kualitas: Sertifikasi dapat mendorong penyelenggara event untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan, baik dari segi teknis maupun manajemen.
- Mencegah pembatalan: Sertifikasi dapat menjadi alat untuk meminimalisir risiko pembatalan event karena penyelenggara sudah terbukti memenuhi standar yang ditetapkan.
- Meningkatkan kepercayaan: Sertifikasi dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggara event, sehingga mengurangi risiko protes dan penolakan dari masyarakat.
Tantangan dan Solusi Sertifikasi Event
Meskipun sertifikasi event memiliki banyak potensi manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:
- Biaya dan waktu: Proses sertifikasi dapat memakan waktu dan biaya yang cukup besar, terutama bagi penyelenggara event kecil dan menengah.
- Kesulitan implementasi: Menerapkan sistem sertifikasi yang efektif dan terintegrasi dengan baik membutuhkan koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait.
- Standar sertifikasi yang relevan: Menentukan standar sertifikasi yang relevan dengan kebutuhan dan kondisi di Indonesia adalah hal yang penting agar tidak menjadi beban bagi penyelenggara.
Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi tantangan tersebut:
- Memberikan insentif: Pemerintah dapat memberikan insentif bagi penyelenggara event yang telah mendapatkan sertifikasi, seperti kemudahan akses perizinan dan dukungan finansial.
- Meningkatkan efektivitas: Sistem sertifikasi harus dirancang dengan sistem yang efektif dan mudah dipahami, dan tidak terlalu berbelit-belit.
- Kerjasama multipihak: Pengembangan sistem sertifikasi harus melibatkan berbagai stakeholder, seperti pemerintah, penyelenggara event, dan asosiasi terkait.
Kesimpulan
Usulan sertifikasi event muncul sebagai respon atas pembatalan konser Dua Lipa. Sistem sertifikasi memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas dan transparansi penyelenggaraan event di Indonesia. Namun, tantangan dalam hal biaya, implementasi, dan standarisasi harus ditangani dengan baik agar sertifikasi event benar-benar menjadi solusi yang efektif.
Penting untuk dicatat bahwa sertifikasi bukanlah solusi tunggal. Meningkatkan dialog dan kerjasama antara penyelenggara event, pemerintah, dan masyarakat juga menjadi kunci untuk menciptakan sistem penyelenggaraan event yang aman, tertib, dan profesional.